Rabu, 22 April 2020

Cerita Seks: Ayah Mertua Sintia 5

Om Ahmed - Digarap ber 3
Setelah kejadian aku digarap temen2nya, om Ahmed mentransfer sejumlah dana ke rekening aku, dia bilang itu untuk komisi golnya bisnia dia dengan temen2nya. Selang beberapa saat, om Ahmed kontak aku lagi, seperti biasa dia ngajak aku untuk memuaskan temen2 bisnisnya, om Idris, yang ketika itu menggarap aku dengan om Edo pengen dapet layanan aku lagi, kali ini dia ajak temennya yang sama2 arab juga, om Jamal. Om Ahmed cuma pesen " Sin, kali ini aku ikutan ya, tempo ari aku gak kebagian ngecreti di memek kamu". Aku mengiyakan aja kemauan om Ahmed. "Nti aku suruh Idris yang transfer komisi kamu deh". Aku si iya aja dengan tawarannya. Komisi yang diberikan om Ahmed besar nilainya, aku tawarkan ke ayah aja buat nambah modal usahanya, ayah senang saja dapet bantuan tambahan modal, dia bilang keuntungannya akan dibagi ke aku sesuai dengan besaran modal yang aku berikan ke ayah.

Pada harinya, om Ahmed menjemput aku, aku diajaknya ke resort di tepi pantai, katanya ada private beach nya sehingga bisa maen di pantai tanpa gangguan siapa2. Aku dibeliin bikini ma om Ahmed buat menghangatkan suasana. Sesampai di resort, Om Idris dengan gembira menyambut kedatanganku dan mencium kedua pipiku. "Sin, kangen banget deh ma kamu". "Kangen Sintianya atau memeknya tu", canda om Ahmed. "dua2nya lah", jawab om Idris sambil tertawa. "Sin, ini temen aku Jamal, pengen juga nyobain kenikmatan memek kamu, gak apa kan". Aku cuma geleng sambil senyum. Aku diajak ke halaman belakang yang merupakan bagian pantai yang ditutup supaya ada privacy, hanya pantai pasirnya saja dengan pephonan yang rimbun, tidak mungkin menyertakan lautnya kerna itu milik publik. Ya gak apalah, yang penting kan outdoor, pasti asik sensasinya buat aku. Aku masuk kamar bilas dan mengganti pakeanku dengan bikini yang dibelikan om Ahmed, minim banget bikininya, cuma 3 carik kain yang diikatkan dibagian belakang tubuhku, branya diikat di leher dan di punggung sedang cdnya diikatkan disamping kiri dan kanan pinggulku dan bagian belakangnya terbuka sama sekali cuma ada seutas kain yang melesek dalam belahan pantatku. Tau dong model yang kumaksud.

"Wow, kamu makin sexy aja Sin pake bikini", kata om Idris. segera dia menarik aku ke dipan lebar bermatras yang terletak dibawah payung besar dan semuanya diteduhi dengan pepohonan yang rindang, disudut halaman yang berpasir putih. Karena sudah mulai gelap, lampu taman yang temaram dinyalakan disana sini menambah romantisnya suasana pantai di warnai dengan suara deburan ombak yang menggulung tiada henti dan terempas ke pantai. Om Idris merasa sebagai tuan rumah acara malem ini segera memulai aksinya, 2 om yang laen masi didalem rumah, gak tau pada ngapain. dia memeluk dan mencium bibirku. "eehh...om nakal..deh.... ," kataku yang gemes melihat napsunya om Idris ke aku, langsung nyosor aja kaya bebek yang gak dikasi makan berhari2. Gantian aku yang kemudian mengecup bibir om Idris. "om kecup aku sekali, aku balas sekali, jadi kita impas," kataku tersenyum, sambil mengelus-elus pahanya, malahan tanganku sudah semakin naik dan sudah berada di dalam celana pendeknya. "Iya kita impas, kamu sekarang lebi agresif ya Sin," katanya. "Om suka kan", jawabku manja. "Suka banget Sin". Si om langsung ja melancarkan kecupannya. "UUUUHHHH", desahku gak jelas kerna terhenti kembali karena ciumannya, kali ini bibirnya mencium bibirku agak lama. Akupun membalas ciumannya, bibirnya melumat bibirklu, sementara itu tanganku mulai beralih dari mengelus-elus pahanya dan mulai menjamah dan mengelus-elus batang konto lnya yang sudah tegang dan masih tertutup oleh celana pendek dan CD. Om Idris mendesah lirih sambil mulutnya masih sibuk melumat bibirku. terasa kon tol om Idris yang panjang dan besar yang pasti bentar lagi akan menyodok2 memekku.

Om Idris segera menjamah toketku, terasa toketku empuk dan mengkal, dengan perlahan-lahan dia mulai meremas-remas toketku. "Toket kamu gak besar tapi napsuin kalo diremes deh Sin", katanya. Aku diem aja menikmati remesan di toketku. sementara tangan satunya mengarah ke selangkanganku dan mengelus2nya. Aku mendesah lirih ditengah lumatan bibirnya yang penuh napsu. lidahnya menyusupkan kedalam rongga mulutku membelit lidahku sementara tangannya masi sibuk meremes dan mengelus2 daerah sensitif ditubuhku. Aku cuma bisa mendesah2 karena ulahnya.

CD bikiniku mulai lembab, aku dah terangsang banget karena ulahnya. Dia melanjutkan ciumannya di leherku, dijilatinya leherku . Ini membuat aku semakin mendesah, kedua tangannya semakin gencar menyerang toket dan slangkanganku, "geli om...." desahku. dia terus saja menjilati dan menghisap-hisap leherku sampe mulai memerah. Om Idris kemudian mulai membuka pakeannya sendiri. tubuhnya atletis, perutnya six pack, dadanya bidang ditumbuhi bulu-bulu, lengannya sangat berotot,suka banget aku ma lelaki yang badannya kaya gitu. Ketika celana dan CDnya,terlepas kuliat pisang tanduknya yang besar dan panjang sudah berdiri dengan kerasnya, batang kontolnya sudah siap untuk mengobrak-abrik memekku. Ada kali 18sentian panjangnya dengan diameter 4sentian. Terbayang olehku ketika om Idris menggarap aku ketika itu, memekku menjadi makin basah.

Setelah dia telanjang bulat, bikiniku segera dilepasnya. Dia memandangi tubuhku yang bugil. "Sexy banget kamu Sin, toket kamu mengkal gitu, jarang diremes ya Sin. Wuih jembut kamu sekarang lumayan lebat, tempo ari dicukur ya. Aku suka banget liat abg yang jembutnya lebat Sin". Aku lupa untuk mencukur jembutku, cuma suka kurapiin aja supaya kalo pake bikini gak kluar2 dari cd nya. Dia kliatan sekali dah pengen menjilati dan menghisap-hisap memekku.

Setelah tubuhku tidak tertutupi oleh sehelai kainpun aku dikangkangkan kakiku. Dia melotot memandangi kedua pahaku yang terbuka lebar, bibir memekku terlihat jelas, dibagian atasnya ada jembut hitam yang tertata rapi dan berbentuk segitiga, sementara ujung segitiga hitam itu tepat berada diatas belahan bibir memekku, itilku sedikit mengintip, sementara di kedua sisi bibir memekku tidak nampak ditumbuhi bulu-bulu sedikitpun, karena aku rajin membersihkannya. Dia nelungkup diselangkanganku, kedua tangannya memegangi bagian dalam kedua pahaku dan bibirnya mulai menciumi belahan memekku. lidahnya mulai menjilati belahan bibir memekku. aku merasa geli dan enak saat bibir dan lidah nya mulai menyentuh bibir memekku, aku kembali mendesah, "terus jilat om, enak...geli.......hisap itilku....," desahku keenakan merasakan memekku dijilati dan juga itilku dihisap-hisap nya. dia hanya bisa menggumam saja karena mulutnya asyik sedang menjilati belahan memekku dan menghisap-hisap itilku. Kepalaku bergoyang kekanan-kekiri kadang-kadang terangkat saat itilku dihisap-hisap kuat, kedua tanganku meremas-remas kepalaku, pantatku kadang-kadang terangkat saat dia meneroboskan lidahnya kedalam lubang memekku, cairan memekku semakin bertambah banyak keluar pertanda nafsu birahiku sudah semakin memuncak, dan memekku sudah siap untuk diterobos oleh batang kon tol jumbonya. "udah om, aku dah gak tahan lagi, masukin kon tolnya om.....," aku makin merintih meminta dia untuk segera memasukkan kontolnya kedalam memekku. Dia segera memposisikan dirinya dislangkangku.

Dia menarik tubuhku sehingga pantatku berada dipinggiran matras dipan, dengan setengah berdiri dia memegangi kontolnya, dia oles-oleskan sebentar kepala kontolnya di belahan memekku yang sudah basah itu, setelah melihat kepala kontolnya mengkilat oleh cairan memekku, dia mulai menyelipkan kepala kontolnya di belahan memekku, kepala kontolnya mulai hilang dalam jepitan memekku, akupun melenguh merasakan desakan kepala kontolnya. "OOHH besarnya kontol om....," lenguhku. "memekmu juga enak Sin, sempit sekali," diapun melenguh merasakan jepitan memekku yang sangat ketat.

perlahan-lahan dia mulai mendorong maju kontolnya masuk kedalam lubang memekku, aku melenguh kembali merasakan memekku yang sedang diterobos oleh kontolnya, diapun merasakan memekku yang walaupun sudah sangat basah tapi masih sangat seret, dinding memekku begitu ketatnya menempel pada batang kontolnya. kembali dia mendesakkan batang kontolnya masuk lebih dalam lagi di memekku, lagi-lagi aku melenguh nikmat, diapun merintih enak, udah hampir setengahnya batang kontolnya tenggelam di dalam memekku. Dengan perlahan dia kembali melesakkan batang kontolnya kedalam memekku, batang kontolnya makin dalem aja masuknya di memekku, aku cuma bisa melenguh merasakan memekku yang diterobos oleh kontolnya yang besar itu, dia juga terus mengerang nikmat merasakan dinding memekku yang berdenyut-denyut seolah-olah sedang meremas-remas batang kontolnya. Setelah mendiamkan sesaat untuk menikmati dinding memekku yang sedang berdenyut-denyut itu, dengan sekali hentakan kuat dia membenamkan seluruh batang kontolnya kedalem memekku. "Aahh kontol om dah besar panjang lagi, sampe mentok dan penuh memekku.......," erangku saat merasakan dinding rahimku tersundul oleh kepala kontolnya yang sudah terbenam seluruhnya. "Sin, memekmu juga enak banget. kontolku seperti diremes2, sempit banget lagi, nikmatnya...." erangnya merasakan dinding memekku yang semakin kuat berdenyut-denyut. "oohh, genjot kon tol om, en totin aku om, pake kon tol om yang besar, ayo om..." aku meminta dia untuk segera memompa kontolnya keluar masuk dilubang memekku.

Dengan perlahan-lahan om Idris mulai menarik keluar kontolnya dari dalam lubang memekku, terlihat kontolnya sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam lubang memekku, dia melihat dinding memekku yang kemerahan menempel ketat di batang kon tolnya yang sedang tertarik keluar, saat dia melihat leher dari batang kon tolnya segera dia melesakkan kembali batang kon tolnya kedalam lubang memekku, dinding memekku yang menempel ketat pada batang kon tolnya ikut melesak masuk juga, dengan perlahan-lahan batang kon tolnya keluar masuk di dalam lubang memekku. "Oohh, enak om, terus keluar masukkan kon tolnya oomm, en tot aku, genjot yang kuat, yang cepat om....," aku merintih-rintih keenakan digenjot om Idris. "Iya Sin, memekmu betul-betul sempit, enak...aahh..... nikmatnya ngento tin memek kamu Sin," erangnya juga.

Om Idris mulai mempercepat irama keluar masuk kontolnya didalam lubang memekkui, karena gemas dengan kedua toket imutku yang berguncang seirama dengan dorongan tubuhnya yang sedang menggenjot memekku, kedua tangannya segera mencengkram kedua toketku dan mulai meremas-remasnya, sementara itu aku meletakkan kedua kaki dipahanya, pahaku bersentuhan dengan pahanya yang penuh dengan bulu, membuat sensasi tersendiri buatku, belum lagi dengan remasan-remasan tangannya yang agak sedikit kasar pada kedua tetekku, membuat aku semakin merintih-rintih keenakan. Aku betul-betul puas dengan permainannya, selain batang kon tolnya yang besar dan panjang, staminanya juga lumayan hebat, biasanya lelaki yang menggenjot memeknya dengan irama seperti yang dilakukan oleh si om sudah muncrat pejunya dalam waktu kurang dari lima menitan, tapi sekarang ini dia sudah lumayan lama menggenjot memekku tapi belum memperlihatkan tanda-tanda akan muncrat pejunya, irama keluar masuk batang kon tolnya masih tetap stabil, aku sangat menikmati sodokan-sodokan si om yang selain mempunyai batang kon tol yang panjang dan besar juga tahan lama bila ngen tot. "Terus om, cepetin ngegenjotannya, nikmatnya kon tol om, ya gitu, enak dien tot ma om...," rintihku keenakan merasakan sodokan-sodokan batang kon tolnya. ".iya Sin, ini aku percepat, Sin memekmu juga maknyus, bisa ngempot, nikmat banget ngen totin memekmu....," dia juga mengerang nikmat.

Aku mulai menggerakkan otot-otot dinding memekku sehingga dinding memekku seolah-olah menyedot-nyedot kon tolnya y yang saat itu sedang keluar masuk di lubang memekku, dia betul-betul menikmati pergerakan otot-otot dinding memekku yang sedang menyedot-nyedot batang kon tolnya. "Oohh Sin, kon tolku seperti disedot, enak Sin, aku gak tahan lagi, aku mau keluar....", dia mengerang merasakan kon tolnya yang sedang dikenyot-kenyot oleh memekku. Gerakan maju-mundur om Idris semakin tidak teratur, setiap mendorong masuk kon tolnya, dia menekannya dalam-dalam di lubang memekku, pejunya sudah sampai di kepala kon tolnya, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk muncrat, dia semakin mempercepat keluar masuk kon tolnya itu dan selalu menekannya dalam-dalam, tak lama kemudian dia mengerang panjang, dia mendorong batang kon tolnya dalam-dalam dan mendiamkannya, kepala kon tolnya mulai mengejut-ngejut menyemburkan pejunya membasahi lubang memekku, aku merasakan dinding rahimnya menjadi hangat oleh semburan pejunya. "Oohh Sin, aku keluar, trima pejuku, nikmatnya ngen totin kamu Sin, aku ngecret Sin..." erangnya saat menyambut puncak kenikmatannya. "Oohh kon tol om juga enak, peju om hangat, banyak lagi... ", rintihku merasakan semburan pejunya menyentuh dinding rahim dan membanjiri lubang memekku.

Aku membiarkan dia hingga tuntas menyemprotkan pejunya di memekku, karena aku juga menikmati semburan hangat pejunya di dinding rahimku. dia mencabut kon tolnya dari dalam lubang memekku setelah tuntas menyemprotkan pejunya di memekku. aku mendesis saat kon tolnya tercabut dari dalam lubang memekku. memekku berdenyut-denyut berusaha untuk mengeluarkan pejunya dari dalam. "Jamal, giliranmu", om Idris manggil om Jamal yang masi didalem rumah. Om Jamal keluar rumah dah bertelanjang bulet, kon tolnya yang jumbo juga dah ngacengd engan perkasanya. Sementara om Idris gantian masuk ke dalem rumah. Om Jamal bawain aku minuman yang segera ku tenggak sampe abis, "Aus ya Sin". "Iya om, bisnya om Idris nakal banget si". "Ku ambilin lagi ya", katanya sambil masuk kedalem rumah dan mengmabilkan aku minuman lagi. Segera minumannya ku abisin sekali tenggak. "Dah siap kunakali Sin", Aku cuma ngangguk, walaupun aku dah lemes ngeladenin napsunya om Idris. "Kata om Idris, nanti aku juga transfer komisi ke kamu Sin". Aku cuma ngangguk, wah komisinya dapet dari 2 orang ni, gak tau deh nominalnya berapa, tapi harusnya si gak kecil lah. Om Idris dan om Ahmed keluar dari rumah dan duduk dideket dipan, mreka mo nonton live show ku dengan om Jamal kayanya.

"Kamu cantik Sin, aku pengen kamu yang ngegenjot nich," katanya sambil berbaring di sebelahku. "Siapa takut", jawabku sambil tersenyum genit dan meraih kon tolnya yang dah ngaceng keras bantget.aku menaiki badannya dengan posisi mengarah ke kakinya, membelakangi om Jamal. Kupegang dengan tangan kanan kon tolnya, kubimbing kontolnya ke memekku, kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memekku beberapa kali, setelah itu kuselipkan kepala kon tolnya di sela-sela bibir memekku, aku dan dia melenguh bersamaan, aku merasakan kepala kon tolnya yang besar itu memenuhi gerbang memekku, sementara om Jamal merasakan jepitan gerbang memekku. "Uuhh gila, memek kamu sempit sekali...," lenguhnya.

perlahan-lahan aku mulai menurunkan pantatku, perlahan batang kon tolnya mulai lenyap sedikit demi sedikit di dalam lubang memekku, aku mulai kembali merasakan lubang memekku terisi penuh oleh besarnya kon tol om Jamal, dan dia sendiri sungguh menikmati seretnya lubang memekku, aku merintih nikmat dan dia mengerang enak. "oohh kon tol om besar, aku paling suka dengan kon tol sebesar om punya.....," rintihku nikmat. "Oohh gila, memekmu seret, peret seperti memek perawan aja Sin, memekmu berdenyut....," erangnya merasakan memekku yang sempit dan berdenyut.

Setelah seluruh batang kont tolnya tertelan semuanya oleh memekku, aku mendiamkan sebentar dan menggerakkan otot-otot dinding memekku, sehingga dia merasakan memekku berdenyut-denyut kuat seolah-olah sedang meremas-remas batang kon tolnya, dia merem melek merasakan itu dan suara erangan kembali terdengar keluar dari mulutnya. "Oohh memekmu tambah kuat berdenyutnya, kon tolku seperti diremas-remas oleh memekmu ini, enak bener nih memekmu," erangnya. Kedua tanganku bertumpu pada dengkulnya, kemudian aku mulai memompa batang kon tolnya keluar masuk di lubang memekku, pertama-tama gerakanku perlahan-lahan, sehingga dia dan aku masing2 merasakan pergesekannya, dia semakin merem melek, akupun merasakan nikmat juga, mataku pun merem melek merasakan nikmat.

Posisi tanganku yang bertumpu pada dengkulya, membuat kedua toketku semakin mencuat karena terkepit oleh kedua tanganku, om Idris melihat pemandangan itu semakin bertambah tinggi nafsu birahinya, dengan segera dia menghampiri tubuhku yang sedang memompa batang kon tol om Jamal, dengan penuh nafsu kedua toketku mulai diremas-remas, tidak hanya tangannya yang sibuk dengan meremas-remas, mulut dan lidahnyapun mulai bermain di kedua pentilku, kedua pentilku kiri dan kanan silih berganti dia jilati dan dia hisap-hisap. "Oohh, terus om, hisap yang kuat...," aku merintih-rintih keenakan merasakan hisapan om Idris di kedua pentilnya.

Om Ahmed yang sudah berbugil ria cuma tersenyum melihat aksi kedua temannya itu sambil terus menerus mengelus-elus kon tolnya, dia terbangkit nafsu birahinya kerna menikmati live show ku ma temen2nya. batang kon tolnya sudah setengah berdiri, sementara om Jamal yang sedang kupompa juga tidak mau diam. dia mulai meremas-remas bongkahan pantatku, dan kadang-kadang pantat aku dia dorong dan tarik seirama dengan gerakan naik turunnya aku, membuat kon tolnya semakin bertambah cepat keluar masuk dilubang memekku, om Jamal merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa oleh jepitan memekku yang begitu ketat melingkari kon tolnya.

Melihat pipiku yang bersemu merah lantaran nafsu birahi yang ingin segera terlampiaskan membuat om Ahmed yang sedang memandangi pertarungan sengit itu mulai ikut maju, tangan kanannya mulai merambah keslangkanganku yang sedang naik turun itu, jari jemarinya mulai menyentuh itilku yang sudah mulai mencuat keluar, dengan segera jari-jemarinya mulai memainkan itilku, itilku dia elus-elus kadang-kadang dia jepit dengan jari telunjuk dan jempolnya lalu dia pilin-pilin, sehingga membuat aku semakin merintih-rintih. "Oohh, enak, om pada nakal, terus pilin itilku, hisap toketku, terus....," aku merintih-rintih menikmati permainan ketiga om, sambil terus memompa naik turun dengan cepat.

Om Jamal juga tidak mau ketinggalan dengan aksinya selain kedua tangannya yang memegangi bongkahan pantat aku dan mendorong serta menarik turunnya, pantatnya mulai juga terangkat dan turun seirama dengan gerakan naik turun pantatnya aku, sehingga kontolnya semakin bertambah cepat keluar dari lubang memeknya aku dan bertambah dalam masuknya saat menerobos di dalam lubang senggama aku, dan Zul juga merasakan lubang dinding memek aku seperti sedang menyedot-nyedot batang kemaluannya. "Oohh Sin, memekmuu nyedot-nyedot kon tolku, enak sekali, gila enaknya....," om Jamal mengerang keenakan merasakan kon tolnya disedot-sedot memekku. "Sshh, kon tol om juga enak, besar panjang, enak banget dien tot ma kon tol om, oohh, terus hisap toketku, itilku, geii...," aku merintih-rintih menikmati serangan yang dilakukan oleh ketiga om ini.

aku sudah mulai merasakan detik-detik klimaks, puncak kenikmatannya sudah diambang pintu, akupun semakin mempercepat gerakan naik turunnya, aku semakin sering mengeluarkan rintihan-rintihan nikmat, kedua tanganku sudah berada di kepala om idris yang sedang sibuk menetek dan kedua tanganku itu sedang meremas-remas kepala om idris yang masih sibuk dengan menghisap-hisap kuat toketku silih berganti dan kedua tangannyapun masih meremas-remas kedua toketku, om ahmedpun masih sibuk dengan tangannya yang sibuk memilin-milin dan mengelus-elus itilku yang semakin menongol keluar dari tempat persembunyiannya dan om jamal sendiri disibukkan dengan membantu naik turun pantatku, om Jamal sendiri sudah merasakan hal yang sama dengan aku, puncak kenikmatannya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk dia rengkuh, pejunya sudah mulai mengalir memenuhi kepala kon tolnya dan siap-siap untuk meledak membasahi memekku. "Oohh Sin, memekmu, aku dah gak tahan lagi ni, aku dah mo ngecret didalem memekmu Sin, trima pejuku..." om Jamal mengerang panjang saat kon tolnya mulai menyemburkan pejunya. aku merasakan dinding rahimku kembali hangat oleh semburan peju om Jamal yang membasahi dinding rahim dan lubang memekku. "Om, aku juga keluar, kon tol om juga enak, nikmat.....," akupun merintih menyambut puncak kenikmatanku, om Jamal merasakan hangat pada batang kon tolnya oleh semburan cairan kenikmatanku. Om Idris dan om Ahmed terus aja menghisap, menjilat, memilin kedua toketku dan itilku walaupun mre4ka tau aku dah klimax. Om Jamal merasakan betapa dinding memekku berdenyut kuat dan sedang menyedot batang kon tolnya, dia merasakan nikmat yang sangat luar biasa yang belum pernah dia alami saat ngen tot dengan prempuan lain.

Setelah beberapa saat didiamkan dalem memekku, om Jamal mencabut kon tolnya dari memekku dan cairan pejunya meleleh keluar dari memekku dan jatuh tepat diatas kon tol om Jamal yang sudah mulai lemas, Aku hanya terkapar di matras dipan aja. sementara om Ahmed dah siap2 mo ngen totin aku lagi, Aku si dah lemes banget nmgeladenin 2 om itu tapi kerna om Ahmed lond apet giliran ya ku pasrah aja. dengan penuh nafsu Om Ahmed menciumi bibir aku yang masih lemas itu, sementara kontolnyapun sudah menyundul-nyundul belahan bibir memekku. Ciuman bibirnya yang bertubi-tubi dan sundulan kepala kontolnya yang terus menerus mengenai belahan bibir memekku, perlahan-lahan mulai kembali membangkitkan gairah birahiku yang baru saja padam, aku mulai mengusap-usap kepala dan punggungnya, lidahnya menerobos ke dalam rongga mulutku dan menyentuh lidahku, lidahkupun mulai membalas belitan lidahnya, sementara itu kepala kon tolnya terus menerus menyundul belahan bibir memek dan itilku, sehingga membuat aku mengerang ngilu.

dengan segera aku brenti mengelus punggungnya, kugenggam kon tolnya yang lebih besar dan panjang dari kedua temennya sambil membalas ciuman dan permainan lidahnya. kepala kon tolnya kuoles-oleskan di bibir memek dan itilku, dan tak lama kemudian setelah aku rasakan kepala kon tolnya tepat berada di lubang memekku, aku mulai menekan batang kon tolnya yang berada dalam genggamanku, kepala kontolnya tepat masuk kedalam lubang memekku, akupun melenguh merasakan lesakan kepala kontolnya yang lebih besar dari kepunyaan temen2nya. "OOhh, kon tol om lebi gede ya, ku suka banget om...," lenguhku saat merasakan lesakan kepala kontolnya diambang lubang memekku.emek kamu tetep ja esmpit Sin, padahal baru digarap ma 2 pisang tanduk", dia mengerang enak.

Dia mulai mendorong masuk kon tolnya, akupun merintih merasakan batang kon tolnya yang tengah menyeruak masuk di dalam memekku. Kembali dia mendorong masuk lebih dalam lagi kontolnya, lagi-lagi aku mengerang merasakan memekku yang diterobos oleh besarnya kont olnya, dan dengan sekali hentakan kuat dia mendorong masuk seluruh batang kon tolnya masuk kedalam lubang memekku. "Oohh pelan om, kon tol om besar banget, lebih besar dan lebih panjang om....", aku melenguh sedikit kesakitan dan membalas ciumanny yang sempat terhenti tadi saat dia menghentakkan kon tolnya masuk seluruhnya kedalam lubang memekku.

Kedua tangannya menyelinap kebawah punggungku, pantatnya mulai bergerak memompa kon tolnya keluar masuk memekkudengan irama cepat sementara itu mulutnya sibuk terus menerus mencecar bibirku, lidahnya menerobos di dalam rongga mulutku dan bersentuhan terus menerus dengan lidahku, akupun menyambut ciuman dan permainan lidahnya, dibagian bawah akupun berusaha mengimbangi permainannya, akupun memutar-mutar pantatku, dengan mengimbangi naik turun pantatnya, aku memutar keatas saat pantatnya turun kebawah dan memutarnya kebawah saat dia menarik pantatnya keatas. Dia merasakan kon tolnya seperti diputar dan ditarik olehku saat dia menarik pantatnya keatas, dan dia juga merasakan kon tolnya seperti diputar dan masuk lebih dalam di rongga memekku saat dia mendorong masuk kon tolnya itu, membuat dia merasakan sensasi nikmat yang luar biasa. "terus goyang Sin, goyanganmu membuat kon tolku seperti dipelintir, jau lebi nikmat dari waktu aku ngentotin kamu pertama kali Sin....", erangnya sambil meneruskan kembali ciumannya. "Kon tol om juga enak, terus genjot memek aku om .....", erangku diantara ciumannya yang ganas.

Dia semakin gencar mengeluar masukkan kon tolnya didalam lubang memekku, akupun semakin giat memutar-mutar pantat, rintihan dan erangan selalu terdengar dari mulutku dan dia, keringat sudah membanjiri tubuhku, dia juga. suara plak plok terdengar dari beradunya slangkangan kita yang sudah dibasahi oleh keringat, menambah sensasi tersendiri bagi 2 om yang nontonin aku digarap om Ahmed. Om Idris sudah sangat bernafsu sekali ingin ikutan ngen totin aku, kontolnya sudah berdiri kembali dengan gagahnya, dia sudah tidak sabar lagi untuk menunggu gilirannya untuk menggenjot memekku, diapun menghampiri mereka. "Med, putar balik dong, gua juga pengen lagi nich," katanya pada om Ahmed yang sedang asyiknya menggenjot aku.

om ahmed menghentikan gerakannya, dengan memeluk tubuhku, dia membalikkan tubuhnya sehingga tubuhnya terlentang dan tubuhku yang sedang dipeluk dengan eratnya secara otomatis bergulir naik keatas tubuhnya, aku segera mengerti apa yang dikehendaki oleh om idris, segera aku memposisikan diri dengan menekuk lutut dan mendoyongkan tubuhnya kearah om Ahmed, dengan penuh nafsu kedua tangannya segera meremas-remas kedua toketku dan mulutnyapun langsung menghisap-hisap salah satu pentilku.

dengan tersenyum om Idris mulai mengarahkan kepala kon tolnya kelubang pantatku, tangan kirinya dia ludahi terlebih dahulu dan diusapkannya kekepala konolnya, lalu kepala kon tolnya mulai terselip dilubang pantatku, aku mengerang merasakan lubang pantatku mulai diterobos oleh kepala kon tolnya om Idris, "AAhhh pelan om, kon tol om besar banget buat lubang pantatku". "Uuhh gila, sempit banget pantat kamu Sin", erang om Idris. Kon tolnya perlahan-lahan masuk lebih dalam di lubang pantatku. om ahmed merasakan memekku semakin bertambah sempit, dia merasakan dinding memekku semakin bertambah berdenyut-denyut akibat lesakan kon tolnya om idris di lubang pantatku, diapun semakin merasa keenakan.
Om Idris terus ja neken kon tolnya masuk lebi dalem di pantatku, sudah setengahnya batang kon tolnya tertelan oleh lubang pantatku, dia mulai merasakan pantatku mengempot-ngempot, apa yang dirasakan oleh om Idris dirasakan juga om ahmed, hanya om ahmed merasakan empotan oleh dinding memekku. Setelah mendiamkan sejenak, om idris mulai menekan lagi batang kon tolnya masuk lebih dalam lagi kedalam lubang pantatku, sampe terbenam seluruhnya. Dia melneguh keenakan, juga om ahmed mengerang merasakan betapa memekku menjadi jauh lebih sempit akibat lesakan kon tol om idris di pantatku. om ahmed hanya bisa berdiam diri saja, dia tidak dapat memaju mundurkan kon tolnya keluar masuk dilubang memekku karena posisinya yang tertindih oleh tubuhku, yang bisa dia lakukan hanya mencecar kedua toketku dengan kedua tangannya, sementara mulutnya silih berganti menghisap-hisap kedua pentilku. Om Idris tidak terlalu banyak bergerak, yang dia lakukan hanya mendorong dan menarik tubuh aku dengan kedua tangannya dengan berpegangan pada pinggangku sehingga dengan sendirinya batang kon tolnya dan om Ahmed punya keluar masuk di kedua lubangku.

suara plak plok kembali terdengar, ini akibat beradunya slangkangan om Idris dengan bongkahan pantatku dan juga slangkanganku dengan slangkangan om ahmed, gerakan mendorong dan menarik om idris semakin cepat, om ahmedpun semakin gencar menghisap-hisap kedua toketku. Om Jamal yang menyaksikan aksi 2 in 1 ini mulai terbangkit lagi nafsu birahinya, batang kon tolnya sudah setengah berdiri, diapun menghampiri dipan dan berjalan kedepan aku, dengan setengah berdiri dia asongkan kon tolnya ke aku. aku mengerti keinginannya, segera melahap kon tol om jamal, tangan kananku mulai mengocok-ngocok kon tolnya, om jamal melenguh merasakan permainan oral aku, saat kon tolnya keluar dari mulutku, kujilati kepala kon tolnya, dan kadang-kadang menjilati lubang kencingnya, om jamal sampe bergidik merasakan geli dan nikmat.

aku betul-betul menggarap ke 3 kontol yang kluar masuk di ke 3 lubang aku, memek pantat dan mulut. aku masih terus bergoyang, pantatku maju mundur, mulutku ngemut kon tol om Jamal, ketiga om itu melenguh nikmat, tengah asyiknya aku memaju-mundurkan pantatnya, mendadak mata aku terbelalak saat merasakan dinding memekku menjadi hangat, memekku banjir oleh semburan peju om Ahmed, saat kulirik kearah om ahmed yang sedang sibuk bermain dengan toketku, aku melihat dia terpejam merasakan puncak kenikmatannya. aku merasakan kon tol om ahmed berdenyut-denyut saat menyemburkan pejunya, dan aku menjadi kaget karena kon tol om Ahmed tetep ja keras banget biar dah muncrat juga, Kon tolnya masih terus keluar masuk di lubang memeknya seirama dengan gerakan maju mundur pantatku, semakin bertambah cepat memaju-mundurkan pantatku, otomatis mulutkupun semakin cepat maju mundur di kon tol om Jamal. sementara om idrissemakin gencar juga membantu gerakan maju mundur aku dengan menarik dan mendorong pantatku, kon tolnya semakin cepat keluar masuk di lubang pantatku. om ahmed juga bergumam nikmat ditengah kesibukan mulutnya mengenyot-ngenyot toketku.

Rupanya om idris sudah berada diambang puncak kenikmatannya, puncak kenikmatan yang akan dia rengkuh untuk kedua kalinya, enaknya ngen tot pantatku membuat dia tidak dapat bertahan lagi, pejunya sudah terkumpul di kepala kon tolnya, kepala kon tolnya sudah tidak dapat menahan lebih lama lagi dan siap meledak dan menyemburkan pejunya didalam lubang pantatku. "Sin, aku dah gak tahan, aku mo kluar Sin aaaahhhh....", erangnya panjang sambil menyemburkan pejunya di pantatku. aku merasakan lubang pantatku menjadi hangat oleh semburan pejunya, aku menekan pantat kebelakang dan mendiamkan sebentar untuk memberikan kesempatan pada om idris menuntaskan semburan pejunya.
Om Idris menarik keluar kon tolnya yang telah tuntas melepaskan seluruh pejunya dari jepitan lubang pantatku, terlihat kontolnya mulai melemas dan mengecil, dia merebahkan tubuhnya diatas kursi taman, selonjor, kayanya dah lemes dia setelah muncrat 2 x. Om Jamal melihat om Idris sudah mencabut kon tolnya dari dalam lubang pantatku, segera melepaskan kon tolnya dari emutan mulutku. Dengan terburu-buru dan dengan setengah berdiri, om jamal mulai mengarahkan kon tolnya ke lubang apantatku, kepala kon tolnya mulai terjepit oleh pantatku, dan dengan sekali hentakan kuat dia menekan seluruh kon tolnya menyeruak masuk kedalam lubang pantatku, seluruh batang kon tolnya hilang tertelan oleh lubang pantatku.
"Pelan om..." desahku saat apantatku diterobos oleh kon tolnya. "AAhh....Pantatmu sama sempitnya sama kaya memekmu Sin", erang om Jamal merasakan nikmatnya lubang pantatku yang sempit dan berdenyut. Dia mulai memompa kon tolnya keluar masuk di lubang pantatku, gerakan maju mundurnya seirama dengan gerakanku, saat aku mendorong pantat kebelakang dia mendorong pantatnya kedepan, saat aku menarik pantat kedepan dia menarik pantatnya kebelakang, gerakan maju-mundur aku dan om jamal tidak dilakukan dengan perlahan-lahan lagi, tapi dengan ritme yang cukup cepat, suara plak-plok terdengar kembali akibat dari beradunya slangkangan om Jamal dengan bongkahan pantatku, suara tersebut membuat dia dan aku semakin bernafsu melakukan gerakan maju mundur.

Sementara itu om ahamed masih sibuk menghisap-hisap kedua toketku silih berganti, aku semakin merintih-rintih keenakan merasakan hisapan-hisapan om ahmed di toketku, diapun dibuat merem melek oleh gerakan maju mundurku yang semakin gencar, dia merasakan berkali-kali kepala kon tolnya menyentuh dinding rahimku, om jamalpun merasakan nikmat yang sangat saat kon tolnya yang sedang keluar masuk di lubang pantatku, dia yang sudah merasakan betapa ketatnya lubang memekaku ngempot kon tolnya dan emutanku saat mengulum-ngulum kon tolnya, dia merasakan lubang pantatku juga tidak kalah enaknya dengan kedua lubangku yang lain, lubang pantatku mencengkram kuat batang kon tolnya membuat dia merem melek saat menggenjot kon tolnya keluar masuk di lubang pantatku, mulutnya mendesah-desah nikmat, birahinya semakin memuncak, puncak kenikmatannya sudah diambang pintu, dan dia semakin mempercepat gerakan maju mundurnya.

aku merasakan gerakan keluar masuk kon tol on Jamal semakin bertambah cepat, aku tahu dia dah ampir muncrat. akupun mengimbangi gerakannya, dia juga mempercepat gerakan maju mudur pantatnya, sehingga membuat om ahmed melenguh-lenguh merasakan kon tolnya yang semakin cepat keluar masuk di lubang memekku, aliran birahinya mengalir dengan cepat di batang kon tolnya, dia mulai merasakan puncak kenikmatannya akan segera tiba, diapun semakin ganas menghisap-hisap toketku, kedua pentilkupun tak luput dari serangannya, kedua pentilku silih berganti dia tarik-tarik menggunakan bibirnya, membuat aku semakin mengerang-ngerang menikmati serangannya di kedua toketku, terlihat kedua pentilku semakin mengeras dan membesar.

gerakan maju mundur pantatku semakin bertambah cepat mengimbangi gerakan maju mundurnya om Jamal sampe akhirnya sambil melenguh panjang, om Jamal pun ngecret di pantatku. "Uuhhh... Sin, pantatmu ruar binasa deh, aku dah gak tahan lagi, ku mo kluar Sin,,,, aaahhhh...." Dia menyemburkan pejunya membasahi lubang pantatku, dan saat dia ngecret akupun mendorong pantat kebelakang sehingga batang kon tolnya amblas lebih dalam di lubang pantatku. aku merasakan hangatnya pejunya di lubang pantatku. akupun menghentikan sebentar gerakanku untuk memberikan kesempatan pada dia menuntaskan semburan pejunya. Setelah tetes terakhir dari pejunya keluar, diapun segera mencabut kon tolnya dari jepitan pantatku. terlihat kon tolnya mulai mulai melemas.

Dengan posisi tubuh yang condong ke depan sehingga tidak mengganggu aksi om Ahmed yang masih sibuk mengenyoti kedua toketku, aku mulai memompa kembali pantat naik turun di atas tubuh nya, batang kon tolnya mulai kembali keluar masuk memekku, batang kon tolnya terlihat mengkilat oleh cairan pejunya dan cairan memek aq bercampur. gerakan naik turun pantatku semakin bertambah cepat, kon tolnya semakin lancar keluar masuk di memekku, erangan nikmatku terdengar terus menerus, tubuhku sudah dibasahi oleh keringat. aku ingin segera mencapai puncak kenikmatanku bersama om Ahmed. lagi, gerakan semakin bertambah cepat. Dia semakin ganas meremas-remas dan juga mengenyoti kedua toketku, aku semakin melenguh nikmat oleh serangannya, aku merasakan bentar lagi om Ahmed mo muncrat, makanya pantatku semakin cepat memompa batang kon tolnya keluar masuk di memekku.

Nampak goyangan naik turun pantat aku mulai tidak beraturan, desahan-desahan nikmatnya semakin sering terdengar, kedua tangannya melingkari leher Jamal, seolah-olah aku ingin Jamal menyedot kedua payudaranya, tubuhnya semakin doyong kedepan, Jamalpun semakin rakus melahap kedua payudara aku silih berganti kiri dan kanan, kedua tangannya semakin kuat meremas-remas kedua payudara aku. "Terus om, kenyot yang kenceng, ku dah mo kluar om....", lenguhku. "Bareng ya Sin, aku juga dah mo kluar ...", diapun mengerang disela-sela kesibukannya menyedot-nyedot toketku. "AAhhh terus om, aku dah gak tahan lagi ni, aku kluar om aaaahhhh....", aku mengerang panjang menyambut puncak kenikmatanku. Dia juga mengerang panjang saat kon tolnya mulai menyemburkan pejunya di dalam memekku. aku menekan pantat kuat-kuat kebawah, sementara dia mengangkat pantatnya, sehingga batang kon tolnya melesak lebih dalam dan mengenai dinding rahimku, eka, aku merasakan hangatnya semburan peju di memekku. Tubuh akupun ambruk saat aku kluar, nafasku memburu hebat, lemesnya baru kerasa digarap 3 om barengan kaya gini. aku bangkit dari atas tubuhnya, kon tolnya terlepas dari memekku, aku merasakan pejunya mengalir keluar perlahan-lahan dan menetes kebawah, jatuh tepat diatas perutnya.

"Kamu betul-betul hebat Sin, kami puas ngen totin kamu, lain kali kita main sampai pagi yach," kata om Idris.


EmoticonEmoticon