Om Ahmed.
Pada cerita yang lalu, om Ahmed minta ayah mertuaku menyudahi permaenannya walaupun dia blon keluar kerna om Ahmed pengen melanjutkan di kamar aja. Aku baring di ranjang dalam keadaan telanjang bulet, napasku masi tersengal2 kerna aku dah keluar sampe 5 kali digarap 2 lelaki perkasa itu. Rupanya hanya om Ahmed yang masuk ke kmar. "Ayah kemana om", tanyaku. "Dia bilang masi ada urusan laen yang harus dia selesaikan, jadi dia pamit pulang". Kuduga, om Ahmed yang nyuru ayah pulang kerna dia mo garap aku sendirian, mungkin dengan imbalan proyek bisnis mereka berdua bakal lancar dengan bantuan om Ahmed.
Beberapa detik berikutnya, secara pelan-pelan om Ahmed berbaring disebelahku. Dia menyentakkan wajahku sampe aku menengdah. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan kemudian bibirnya melumat bibirku dengan penuh napsu. Aku hanya bisa pasrah selama beberapa menit bibirku terus menerus diciumi dan dilumat-lumat oleh si om. "Ih om napsu amat si nyiumnya". "Bisnya om masi napsu banget ke kamu Sin"' jawabnya sambil membelai rambutku dengan lembut. Tubuhku putih mulus sangat kontras dibanding dengan tubuh om Ahmed yang berkulit gelap. Tetekku gak besar si tapi kayanya bikin om Ahmed napsu ngeliatnya kerna kenceng membusung, putih mulus dengan pentilnya yang pink muda. Perutku yang licin rata membentuk pinggang ramping yang berakhir pada pinggul yang besar dan membulat membentuk daerah selangkangan yang dihiasi oleh jembut halus dan rapi. Dia langsung mendekap tubuhku, mulai menyerang leher dan pundakku dengan kecupan. Ohh.., desahku saat bibirnya menyusuri leher dan pundaknya. Aku menggeliat geli saat dia mulai menjilati daerah leher dan pundakku dengan lidah. Aku kembali mendesah. Enak ya Sin katanya, aku gak menjawab hanya memejamkan mata menikmati perlakuan awalnya. Dengan gemes dia kembali membenamkan bibirnya yang kasar ke bibirku. Bibirnya melumat bibirku dengan penuh napsu sampe aku megap-megap kehabisan nafas. Aku memejamkan mata menikmati ciuman kasar yang penuh napsu itu. Pelan-pelan dia mulai mendorongkan lidahnya menerobos ke dalam mulutku, menelusuri bagian dalam mulutku dan membelit lidahku. Dia menjadi makin bernapsu, tangannya segera meremasi tetekku. Kembali aku mendesah nikmat. Ohh.. oohh.. aahh.. ahh.. desahanku penuh kenikmatan di saat dia meremas-remas tetekku. Apalagi saat jari-jarinya mulai menyentuh dan memainkan pentilku. Tiap sentuhan jarinya pada daerah peka itu membuat aku menggeliat menahan rangsangan yang kian menghebat. Ohh.. mhh.. om.., aku mendesah tertahan ketika tangannya membelai dan meremas tetekku serta memaenkan pentilku. Sambil meremas tetekku dia juga menjilati dan menyentil-nyentil pentilku kemudian mengemut pentilku dengan penuh napsu. Desahanku tertahan oleh ciuman ganas pada bibirku. Ini membuat napsuku makin meningkat lagi.
Tidak puas hanya dengan meremasi tetekku, dia mengelus-elus bibir memekku, jembut halusku terasa digesek ujung jarinya, lalu pelan-pelan jarinya mulai membelah bibir memekku. Aku menggeliat menahan napsuku yang kian meledak. Ohkh
ohh.. ahh.., desahku makin menjadi. Jarinya menusuk dan mengaduk liang memekku mencari titik-titik yang paling sensitif. Ahh.. oohh.., aku mengerang tertahan saat dia menyentuh itilku. Pelan-pelan memekku menjadi basah. Kocokan di memekku ditambah dengan remasan dan emutan di tetek dan pentilku membuat aku akhirnya gak tahan lagi, OHHGH.. AAHHKH..", aku mendesah keras, kembali melepaskan orgasmeku. Tubuhku melengkung membuat tetekku kian mencuat dan mengejang selama beberapa detik, dan seketika itu pula cairan memekku deras mengucur membasahi daerah selangkanganku. Sesaat tubuhku seakan kaku sebelum kemudian melemas dengan sendirinya.
Dia menyodorkan kontolnya ke depan mukaku, aku bangkit dan mendorong agar dia berbaring diranjang. Ku genggam kontolnya yang besar, gak muat digenggamanku saking besarnya. Ohh.. ohh.. ehh.., dia mengejang saat jari tanganku meremes kontolnya yang menegang keras. Pelan-pelan aku mulai menggerakkan tanganku mengocok kontolnya sehingga kembali dia merintih dan mengejang menikmati kocokanku. Aku mulai menjilati kontolnya. Ku telusuri setiap senti batang kontolnya yang berurat itu dengan ujung lidahku sambil terus ku kocok-kocok. Dia mengerang merasakan sensasi permainan lidahku. Apalagi saat aku mulai menjilati dan mengulum kepala kontolnya. Penuh mulutku keisi kepala kontolnya yang besar banget. Kukulum dan kujilati kontolnya dengan bibir dan lidahku. Kumasukkan kepalanya ke dalam mulutku sambil kusedot-sedot sebelum kemudian kukeluarkan lagi untuk dijilati. Kontolnya kemudian didesak masuk ke dalam mulutku. dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, membuat kepala kontolnya menyodok-nyodok rongga mulutku sampai mentok ke tenggorokannya. Dia memegangi kepalaku dan menggerakkannya membuat kontolnya yang lagi kukulum keluar masuk di mulutku. Aku menahan supaya gak sampe muntah karena ulahnya.
Karena desakan napsunya, dia dah gak tahan untuk segera membenamkan kontolnya kedalem memekku lagi. Mula-mula dia membuka kedua kakiku elebar-lebarnya dan menekuknya sedikit sampai posisinya mengangkang, membuat celah memekku terkuak lebar. Dia menempatkan diri diantara kedua pahaku. Pelan-pelan dia mulai menindihku. Dia menggesekkan dadanya yang menekan tetekku, merasakan tetekku yang kenyal itu dengan dadanya. Dia diam sejenak untuk merasakan kehangatan tubuhku yang sedang ditindihnya, membaui parfum yang kupakai. Selama beberapa lama dia memandangi wajahku, "Kamu cantik banget sin", bisiknya sambil pelan-pelan mencium bibirku. Selama beberapa puluh detik bibirnya dan bibirku saling berpagutan. Sambil melumati bibirku, dia mulai menggesekkan kepala kontolnya di memekku. Lalu sedikit demi sedikit dia menekan kontolnya. Kepala kontolnya pelan tapi pasti menerobos ke dalam liang memekku. Ohh.., erangku ketika kontol jumbo itu membenam seluruhnya di dalam liang memekku. Eranganku teredam oleh ciumannya. Ohh.. ohh.., dia juga mendesah dan mengejang merasakan jepitan memekku yang terasa sempit dan kesat buat kontolnya yang ukuran jumbo. Aku merasa memekku penuh sesak, padahal memekku sudah basah karena aku sudah klimax seblon dimasukin. Aku mengangkangkan kakiku lebih lebar lagi. Dia perlahan-lahan menggerakkan pantatnya menarik kontolnya yang membenam di dalam liang memekku. Rasanya seret sekali seolah memekku mencengkeram kontolnya dengan erat dan tidak mau melepaskannya. Lalu dengan sentakan kuat, dia meneken kontolnya kembali ke dalam liang memekku. Ahkkh.. Ahh.., desahku saat kontol jumbo itu menyodok memekku sampe ambles semuanya. Tubuhku menggeliat di bawah tindihannya, ini
makin menambah kenikmatannya. Gerakan tubuhku dan jepitan dan gesekan liang memekku membuat dia ngerasa nikmat banget. Dia lalu menggerakkan pantatnya, menarik dan mendorong kontolnya didalem liang memekku. Semula gerakannya pelan dan lembut, tapi pelan-pelan gerakannya makin cepat dan makin kasar. Dia merasakan gesekan kontolnya pada memekku makin lancar seiring dengan meningkatnya kecepatan genjotan yang dilakukannya. Sentakan dan genjotan kontol jumbo itu membuat aku merasakan sebuah sensasi luar biasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya, dari ayah aja enggak palagi dari suami. Akhirnya, tanpa kusadari, desahanku menjadi teratur seirama dengan genjotan kontolnya yang lagi ngaduk2 memekku. Menit demi menit berlalu, genjotan kontolnya pada emekku menjadi makin terasa lancar. Aku makin tak tahan merasakan kenikmatan ini. Tubuhku menggeliat-geliat di bawah tindihannya, tanganku mencengkeram bahunya, Tak kusadari aku mencengkeram bahunya dengan kukuku sehingga meninggalkan luka goresan memanjang berdarah pada kulit punggungnya. Tapi dia tidak merasakannya, sensasi yang dirasakannya membuat rasa sakitnya seperti terlupakan. Yang ada justru dia makin menggenjot memekku lebih kuat lagi. Tubuhku sampai tersentak-sentak setiap kali memekku disodok dengan keras. Ohkk.. ohhk.. ahkh.. ahhggh.., aku terus mengerang-erang kenikmatan merasakan genjotan kontolnya. Sampai akhirnya pertahananku akhirnya jebol juga. AHHKH.. OHGGHH..!! Aku mendesah keras. Tubuhku melengkung dan mengejang dan menggelepar-gelepar, dinding memekku berkontraksi luar biasa hebat meremes kontol yang lagi ngaduk2 memekku. Dia merasa kontolnya berdenyut keras seiring kontraksi dinding memekku. Tak tahan menahan remasan memekku dia melenguh keras dan mengejang. Dengan kasar dia melesakkan kontolnya sedalam-dalamnya. OH.HH.., dia mengejang. Crt.. crt.. crt.., pejunya menyembur deras didalem memekku. Dia mengejang dan mendengus-dengus merasakan ngecretnyayang begitu hebat. Pejunya menyembur begitu banyak memenuhi memekku, saking banyaknya sampai sebagian pejunya meluber keluar membasahi selangkanganku. Dia mengejang-ngejang kenikmatan, menekan kontolnya sedalam mungkin di liang memekku, menuntaskan semburan pejunya. Selama beberapa menit dia terus menekan kontolnya di dalam memekku, sembari menghujani bibirku dengan ciuman. Dia menegakkan badan diiringi lenguhan puas. Selama beberapa saat dia memandangi tubuhku yang terlentang lemas. Dari memekku terlihat ceceran pejunya yang meluber tak tertampung. Ohh.. Sin, nikmat banget deh memek kamu". aku kaget juga melihat kontolnya yang masi keras padahal barusan muncrat segitu banyaknya di memekku. "kok masi ngaceng si om", tanyaku. "Iya Sin, aku masi pengen ngentotin kamu sekali lagi". Luar biasa napsu si om, kaya gak dah capeknya.
Ditelungkupkannya tubuhku diranjang, kemudian aku dibuatnya menungging dengan bertumpu pada lutut dan siku. Posisi itu membuat pantatku lebih tinggi dari kepalaku. Dia meneguk ludah melihat pantatku, Ohh.. ini baru namanya pantat. Dia mengelus dan meremas pantatku. Dia dengan gemas meremas-remas pantatku, bahkan menampar-nampar pantatku pelan. Ohh.. memang montok banget nih pantat kamu Sin, kata Sam sambil terus meremasi pantatku. Kemudian dia merenggangkan kedua pahaku, membuat memekku kembali membuka. Sisa pejunya masih menetes keluar membasahi pahaku. Aku menoleh ke belakang dan menggeleng saat merasakan benda tumpul menggesek-gesek bibir memekku. dia segera mendorong pantatnya maju sambil menarik pantatku ke arahnya, membuat kontolnya yang masih keras langsung melesak ke dalam liang memekku dengan lancar. Ohhhh.., rintihku merasakan memekku kembali dijejali kontol jumbonya. Ohh.. dia melenguh keras merasakan kenikmatan cengkeraman memekku. kontolnya berkedut-kedut merasakan denyutan dinding memekku yang berkontraksi. Pelan-pelan dia menggerakkan pantatnya maju mundur membuat kontolnya menyodok-nyodok memekku lagi, aku cuma bisa mendesah nikmat. Bagi dia, rintihanku merupakan daya rangsang tersendiri. Genjotan kontolnya makin lama makin cepat dan makin kuat bahkan cenderung kasar membuat tubuhku tersentak maju mundur tiap kali kontolnya menyodok memekku. Aku sangat menikmati didogi ma dia. Ohh.... ahh...., desahanku seirama dengan genjotan kontolnya pada memekku. Memekku kian banjir yang membuat genjotan kontolnya jadi makin lancar memompa memekku, membuat aku kian melenguh-lenguh liar. Tubuhku gemetar hebat merasakan setiap genjotan kontolnya. secara tak sadar aku menggoyangkan pantatku. Aku sudah terhanyut oleh permainannya, pantatku yang menungging menghentak-hentak dan bergoyang liar membuat kontolnya menyodok memekku dengan keras. Dia mengimbangi gerakanku dengan menggenjotkan kontolnya sekuat-kuatnya. Aku akhirnya gak tahan lagi, AHHHH.. OHHH..!!, aku mendesah keras, tubuhku melengkung ke atas, menggelepar liar sementara dinding memekku berkontraksi hebat meremas kontolnya. Dia merasakan kontolnya berkedut-kedut tegang akibat kontraksi dinding memekku yang meremas batang kontolnya. Dia lalu menekan kontolnya di memekku sampai mentok dan menahannya kuat-kuat. Dia merasakan kontolnya berdenyut keras. AHHHH..! dia melenguh keras, pejunya kembali menyembur deras di dalam memekku. dia nelungkup diatas aq, berat rasanya ditindih badannya sampe aq sesek napaas, kemudian dia mencabut kontolnya dari memekku, dan berbaring disebelahku, "Makasi ya Sin, nikmat banget bisa ngentotin kamu malem ini. Kapan2 kamu ikut aku miting mau gak Sin, kamu nti digarap juga ma partnet bisnisku, biar proyeknya gol juga seperti malem ini. Aku cuma ngangguk aja, kebayang digarap ma temen2 si om yg pasti jumbo juga kontolnya.
Rabu, 22 April 2020
Cerita Seks: Ayah Mertua Sintia 3
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon