Setelah ketiduran setengah jam, ane bangun, mandi air dingin (padahal sudah ada shower lengkap dengan air panas, hanya kebiasan ane), tubuh menggigil karena saking dinginnya. Seperti mandi air dari kulkas. Ane menuju kama, menuju tas, mengeluarkan sebotol C**VAS L*GAL cukup 4 sloki untuk mengusir dingin. Kemudian menuju ruang tengah, dari ruang tengah Ane lihat ke dua bini masih ketiduran, dena masih nungging dengan kedua kaki sekarang terjuntai dari tepian tempat tidur ke lantai. Mira kemudian bangun dan menuju kamar mandi dengan langkah gontai menahan sakit diselangkangannya. Ane masih menikmati sebatang rokok sebelum menyusul Mira ke kamar mandi.
Dari belakang melihatnya mandi di shower sambil membelakangi. Otong ane langsung berontak, ingin keluar. Segera lepas boxer dan baju kaos, dari belakang ane dekap si Mira. Ia kaget namun langsung mengerti, membalikkan badan dan jongkok sambil BJ otong ane, kepala otong ane dijilat disedot, membuat geli dengan sapuan lidahnya di kepala otong ane. Seperti biasa, saat kepala otong kembali ga muat dimulut, tanda sudah siap tempur, ane balik badannya menghadap tembok, sambil berpegang pada kran shower, ane tarik sedikit bokong mulusnya agar nungging dan si Otong menemukan jalannya melalui sela – sela bongkahan lembah, lipatan bokong mira menuju liang kenikmatan Mira, digesek2 sebentar dan kepala otong mulai ane dorong masuk, tangan kanan ane memegang bahunya dan tangan kiri memegang pinggulnya dan Otong keluar masuk dengan pelan, Smoot but slowly, dengan perlahan menggosok liang istri muda ini sekali lagi. Kemaluannya begitu mungil sehingga otong ane seperti membelah daging mentah.
Jika ane sodok si otong masuk, bibir kemaluan sepeti ikut terseret masuk mengikuti penetrasi si otong. Jika ane tarik Si Otong bibirnya seperti terlipat keluar menahan agar otong ane jangan lepas. Ia mendesah makin liar sambil menggoyang kepalanya, ane terus sodok makin kencang kali ini ane sodok sampai si otang masuk seluruhnya, ia agak kaget dan berusaha mendorong tubuh ane, namun ane sudah kadung nafsu berat. Terus ane pertahankan iramanya, sampai kakinya mulai gemeteran ane tahan tubuhnya biar ga jatuh dan kemaluannya berkedut2 seakan memilin otong ane lebih keras diikuti semburan hangat dari suaranya: " akang nikmaatttt .... sedaaapppp kanggggg...!. Ane dekap dan menahan tubuhnya dari belakang, agar tidak ambruk.
Kemudian ane balik tubuhnya, otong terlepas dari Meqnya, sambil bergoyang seperti dahan pohon tertiup angin diikuti cairan cintanya mengalir keluar, ane gendong dengan kedua kakinya ane angkat ke atas dan mira mengerti, tangannya memegang Si Otong dan kembali mengarahkan ke dalam Meq-nya. Begitu otong masuk ke gua kenikmatan Mira, ane genjot sebentar, mengangkat dan menurunkan tubuhnya diatas otong ane, yang menjulang menuju titik terdalam Meq mulus ini, kemudian ane gendong dan membawanya ke luar kamar mandi. Sensasi saat menggendong Mira dalam kondisi otong tertancap dalam kemaluannya, tampaknya begitu merangsangnya sehingga Mira kembali meregang kaku dalam gendongan ane, ane sandarkan ke tembok sebentar dengan kedua kakinya tetap ane angkat dengan tangan menggapai sampai ke bokongnya dan ane sodok dengan cepat, agar ia semakin cepat klimaks, ia klimaks dengan cakaran kuku di bahu dan leher ane. Kemudian ane gendong dengan otong tetap bersarang dikemaluannya dan Ane tidurin disofa ruang tengah dan kembali ane genjot dengan cepat.....ia tampak sangat kelelahan, ane menoleh ke kamar dan si Dena masih saja terlelap.
Ane bangkit, cabut si otong menuju si dena yang sedang tertidur, kelihatan luberan sperma ane tadi mengering di paha, kaki dan betisnya juga dibibir kemaluannya. Ane langsung mengarahkan kepala otong yang masih basah dengan cairan kemaluan Mira menuju bibir kemaluan dena yang ane buka sedikit dengan tangan kiri, begitu kepala otong masuk dena mulai menggeliat dari tidur, tetapi saat otong ane, ane hentakkan dengan keras sampai amblas ke dalam kemaluannya dena langsung bangun terpekik keras, "ahhh.... ichhhh... bangunin dong kangggg, aya – aya wae si akangggg euiii..., tukasnya, dan seterusnya dalam bahasa sunda yang ane kagak ngerti. sambil tangannya berusaha manahan tubuh ane. Bongkahan pantatnya benar – benar menggoda mengayun mengikuti irama genjotan ane, namun kelebihan dena adalah meq-nya yang bisa mengempot kepala otong ane seperti disedot dan diisap, kagak bakalan ada pria yang bisa tahan dengan Meq model gini.
Dengan posisi nungging ane terus mengenjot dena, sampai akhirnya meq-nya mulai mengempot dan mengisap kemaluan ane, ane tau kagak bakalan lama lagi dena bakal keluar.
Ane juga kagak tahan, "ane keluarin didalam lagi yang sayang" tanya ane.
Dena menjawab, "dimulut neng aja kaangggg, neng pengen..."
lama kelamaan empotan kemaluannya makin liar dan diikuti kemaluannya berkedut, ane sudah kagak tahan lagi, sebab empotan meqnya menimbulkan geli sekaligus ngilu dan nikmat dikepala otong ane. Dena kembali menegang kaku kepala terdongkak ke atas, ane balikkan badannya dan mendorong sampai terbaring dikasur, otong ane arahkan ke mulutnya dan ia membuka mulutnya dan kepala otong ane terselip diantara belahan bibir mungilnya dan ane melenguh keras "mmhhuuuhhh !" Ane kosongin cadangan sperma ane ke mulut dena, semprotannya kencang kedalam mulut dena, bini cantik ini. Diisap tanpa ada satu tetespun yang terbuang keluar dan ditelannya. Sampai otong ane mengecil dalam kulumannya. Ane kemudian menuju ruang tengah, menggendong mira menuju kamar dimana dena sedang terbaring. Mereka berdua terlelap dalam pelukan ane sampai pagi.
EmoticonEmoticon